Pendiri Prisai SAKTI MATARAM (PSM) cabang Jakarta Raya adalah Almarhum H. Soekarman BSC
yang lahir di Yogyakarta, 10 Februari 1942 dan meninggal dunia tanggal 4 April 2009. Sebelum
membuka cabang perguruan beladiri PSM ini, Almarhum Guru Besar Ki Netra Widjihartani mengirimkan
beliau untuk mempelajari beladiri karate di Jakarta. Sayangnya beliau merasa bosan dengan jurus-jurus
yang diberikan. Beliau berkeinginan untuk lebih mengembangkan Beladiri PSM di seluruh Indonesia.

Dengan seizin Almarhum Guru Besar, pada Januari 1969 berdirilah Perguruan Prisai Sakti Mataram
cabang Jakarta Raya yang bertempat di daerah Volker, Ancol yang pada waktu para pesertanya adalah
para buruh bangunan dan warga sekitarnya. Dengan berkembang pesatnya peminat para pencinta
beladiri PSM maka beliau membuka cabang-cabang pelatihan dibeberapa angkatan seperti Angkatan
Laut, Darat dan juga kepolisian.

Bersamaan dengan selesai dibangunnya Padepokan PSM pada tahun 1970 dibagian utara Jakarta,
pusat latihan perguruan Beladiri PSM pun dipindahkan ke Jalan Kebantenan III dimana padepokan
menjadi menjadi tempat keseketariatan PSM sekaligus menjadi tempat tinggal almarhum H. Soekarman
beserta istri, Hajjah Imronah (yang juga murid beliau ketika di Yogyakarta) beserta anggota keluarga
hingga saat ini. Dengan kebanggan tersendiri Padepokan ini telah banyak mencetak kader-kader
Pembina yang berkualitas tinggi dengan dedikasi yang tidak dapat diragukan lagi.
Dengan meninggalnya Guru Besar Prisai Sakti Mataram tanggal 16 Juli 1994, H. Soekarman dinyatakan
sebagai ketua dewan Guru seluruh Indonesia. Menyandang gelar tersebut tidak mudah karena beliau
harus mempertanggung jawabkan kelangsungan perguruan PSM. Hal itu membuat beliau semakin
terpacu untuk terus berkarya demi memajukan perguruan PSM hingga tersebar diberbagai daerah di
Indonesia.

Sepanjang hidupnya almarhum mencurahkan lebih dari setengah waktunya untuk perguruan. Karena
keinginan yang kuat dan pengabdian yang mendalam almarhum untuk perguruan membuat PSM masih
exist hingga sekarang. Dengan kecerdasan dan kematangan beliau dalam ilmu beladiri, akhirnya
tersusunlah kurikulum dan pelajaran untuk para angoota PSM agar lebih mempermudah dalam
mempelajarinya. Tidak hanya berhenti disitu saja, perkembangan zaman dan technology dimanfaatkan
beliau untuk menjadikan PSM sebagai pusat latihan beladiri yang berkualitas tinggi, maka dalam waktu
dekat ini PSM akan membuka jenjang Diploma Strata satu, dua dan tiga (D1, D2 dan D3).

Semoga upaya, kerja keras dan cita-cita almarhum H. Soekarman dapat diteruskan oleh anak didik dan
kader-kader Pembina Perguruan Beladiri Prisak Sakti Mataram untuk menjadikan PSM sebagai
perguruan beladiri Indonesia yang mutunya dapat dipertanggung jawabkan dan disegani dengan
mencetak murid-murid yang selalu memegang teguh TRISAKTI MATARAM yang berazaskan
Pengabdian, Pengorbanan dan Kesetiaan dan diserapkan dalam sanubari dan selalu diamalkan.